UPAYA MEMPEROLEH BIBIT SUWEG {Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson} MELALUI STEK UMBI DAN STEK RACHIS YANG DIMANIPULASI DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH

Ria Cahyaningsih, Hartutiningsih M Siregar
| Abstract views: 1737 | PDF views: 1721

Abstract

Elephant yam {Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson} can be developed as food for diversification in Indonesia. The main obstacle is in propagation, due to long period dormancy of tuber and slow life cycle. Study on propagation of elephant yam was conducted in of Bogor Botanical Garden nursery. The aims of this study are to propagate elephant yam using tuber and rachis cutting manipulated with Plant Growth Regulators (PGR) respectively to break dormancy and to obtain an effective and efficient propagation method. PGR used in tuber cutting (small adjacent tuber and sliced-bulb) is GA3 10 ppm, GA3 20 ppm, IBA 10 ppm, IBA 20 ppm, BAP 10 ppm, BAP 20 ppm and control with or without burned husk, meanwhile PGR used in rachis cutting (R1, R2 and R3) is BAP 1 ppm, NAA 1ppm, and Rootone-F 1600 ppm. Propagation with tuber showed that IBA, GA3, control, and BAP gave similar result in developing bud numbers. Propagation with small adjacent tuber gave better result in sprouting number. Propagation with small adjacent tuber and manipulated with GA3 resulted highest sprouting number. Rootone-F 1600 ppm caused death, meanwhile BAP, NAA, and their combination (BAP-NAA) had no influence on rachis cutting growth. Lower doses Rootone-F, BAP, NAA, and BAP-NAA higher doses, rachis cuttings from juveniles are recommended.

Keywords

Amorphophallus paeoniifolius, cutting, propagation, PGR, elephant yam

Full Text:

PDF

References

Anonym. 2012. The Genus Amorphophallus (Titan Arums). http://www.rareplants.de/shop/uploads/ files_versions /The_Genus_Amorphophallus.pdf.

Arinasa IBK dan IN Peneng. 2006. Pengaruh konsentrasi rootone-F dan macam stek batang pada pertumbuhan bibit bambu betung hitam (Dendrocalamus asper (Schult.) Backer ex Heyne cult. hitam). Laporan Teknik Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Kebun Raya “Eka Karya” Bali.

Aryadi B. 2004. Percobaan Stek Daun Pada Beberapa Jenis Amorphophallus. Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Edison S, M Unnikrishnan, B Vimala, SV Pillai, MN Sheela, MT Sreekumari and K Abraham. 2006. Biodiversity of tropical tuber crops in India. NBA Scientific Bulletin Number 7, 60. National Biodiversity Authority, Chennai, TamilNadu, India.

Faridah DN. 2005. Sifat Fisiko-Kimia Tepung Suweg (Amorphophallus campanulatus B1.) dan Indeks Glisemiknya. Jurnal Teknol. dan Industri Pangan 16(3), 254-259.

Fauzi AR. 2010. Induksi Multiplikasi Tunas Ubi Kayu (Mannihot esculenta Crantz.) var. adira 2 secara In Vitro. Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Gosal N, I Ningsih, Baharuddin dan A Nasruddin. 2009. Pengaruh aplikasi zat pengatur tumbuh terhadap pemecahan dormansi benih kentang (Solanum tuberosum L.) dan tingkat kerusakan akibat penyakit busuk umbi Erwinia Carotovora subsp. carotovora. Prosiding Seminar Nasional Pekan Kentang, 59–67.

Handayani T, Yuzammi, Y Isnaeni, M Siregar, JR Witono,Sudarsono dan Sutini. 2012. Budidaya Suweg. Modul Pelatihan PKT Kebun Raya Bogor–LIPI.

Hoesen DSH dan Sumarnie-H Priyono. 2000. Peranan zat pengatur tumbuh IBA, NAA, dan IAA pada perbanyakan amarilis merah (Amaryllidaceae). Prosiding Seminar Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, 334-340. Kebun Raya Bogor, 5 November 2000.

Huik EM. 2004. Pengaruh Rootone – F dan Ukuran Diameter Stek terhadap Pertumbuhan dari Stek Batang Jati (Tectona grandis L.f.). Skripsi. Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura.

Hemberg. 1985. Potato Pest. In: Potato Physiology, 354 - 388..HI Paul (Ed.). Academic Press.

Isnaini Y, S Wahyuni dan Yuzammi. 2012. Aplikasi kultur jaringan untuk perbanyakan Araceae berpotensi pangan: Amorphophallus muelleri Blume, A. paeoniifolius (Dennst.) Nicolson, dan A.variabilis Blume. Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGI-PERHORTIPERIPI-HIGI Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan, 302-306. Institut Pertanian Bogor, Bogor, 1-2 Mei 2012.

Jansen PCM, C van den Wilk and WLA Heeterscheid. 1996. Ammorphophallus sp. In: Plants Yields Non Seed Carbohydrate, M Flach and F Rumawas (Eds.). Prosea 9, 45-50. Bogor.

Karjadi AK dan Buchory A. 2008. Pengaruh Auksin dan Sitokinin terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Jaringan Meristem Kentang Kultivar Granola. J. Hort. 18(4), 380-384.

Leopold AC and PE Kriedeman. 1975. Plant Growth and Development, 169-181. Sec. Ed. Mc. Graw Hill Book Company, New York. p..

Ningsih I, A Nasruddin dan Baharuddin. 2007. Pengaruh aplikasi zat pengatur tumbuh terhadap pemecahan dormansi benih kentang (Solanum tuberosum l.) dan tingkat kerusakan akibat penyakit busuk umbi Erwinia carotovora subsp. carotovora. Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan PEI dan PFI XVIII Komda Sulawesi Selatan, 110-114.

Respatie DW. 2004. Pengaruh Gibberellin (GA3) dan Ukuran Umbi terhadap Pembungaan Tanaman Suweg. Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rezka S. 2010. Pengaruh Dosis Rootone-F dan Bobot Bibit Umbi Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sente (Xanthosoma sagittifolium L). Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian Malang, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.

Santi A, S Kusumo, dan W Nuryani. 2004. Perendaman dan kedalaman tanam umbi terhadap pertumbuhan dan produksi bunga sedap malam. Prosiding Seminar Nasional Florikultur, 420-426. Bogor, 4-5 Agustus 2004.

Soetopo L. 2012. Pematahan dormansi subang gladiol menggunakan CaS2 dan GA3. Laporan Hasil Penelitian. Laboratorium Pemuliaan Tanaman, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.

Sutoro dan Hadiatmi. 2011. Perbanyakan bibit stek umbi dan uji adaptabilitas plasma nutfah garut (Marantha arundinaceae L.). Buletin Plasma Nutfah 17(1), 1-11.

Tejasarwana R, Wasito, dan RW Prasetio. 2004. Pengaruh ukuran umbi dan umur simpan bibit terhadap produktivitas tanaman sedap malam. J. Hort. (Ed. Khusus), 326-333.

Tulabi. 2006. Perkembangbiakan vegetatif bunga bangkai (Amorphophallus titanum Becc.) di Kebun Raya Purwodadi dengan media abu. Prosiding Seminar Konservasi dan Pendayagunaan Keanekaragaman Tumbuhan Daerah Kering II, 161-164. Purwodadi, 28 Januari 2006.

Wankhede DB and SU Sajjan. 1981. Isolation and physicochemical properties of starch extracted from Elephant Yam (Amorphophallus campanulatus). Starch 33(5),153–157.

Wawo AH dan NW Utami. 2012. Kajian pemilahan umbi sebagai bahan propagasi dan penggunaan turus dalam pembudidayaan gembili {Dioscorea esculenta (Lour) Burk}. Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGIPERHORTI-PERIPI-HIGI Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan, 157-163. Institut Pertanian Bogor, 1-2 Mei 2012.

Witono JR. 1999. Pengaruh lama perendaman dan dosis rootone F terhadap pertumbuhan rotan manau (Calamus manan Miq.). National Seminar on Indonesian Plant Conservation, 284-287.

Wolfram L, M Neumann and MRW Barthlott. 2007. The cultivation of Titan arum (Amorphophallus titanum), a flagship species for botanic gardens. Sibbaldia 5, 69-86.

Yuzammi. 2010. Analisis Anti Nutrisi dan Perbanyakan Amorphophallus paeoniifolius, A. variabilis dan A. discophorus. Laporan Kemajuan Kegiatan Tahap 2 Program Insentif Penelitian dan Perekayasaan. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.