KEANEKARAGAMAN DAN KOMPOSISI SPESIES MAKROALGA LAUT PADA TIPOLOGI PANTAI YANG BERBEDA DI KAWASAN PESISIR GUNUNGKIDUL D.I. YOGYAKARTA

Dwi Sartika, Abdul Razaq Chasani, Ajeng Meidya Ningrum, Septi Lutfiatun Nafiah, Septy Wulan Cahyani
| Abstract views: 936 | PDF views: 1160

Abstract

Makroalga laut merupakan alga makroskopis yang dapat dijumpai di daerah intertidal kawasan pesisir Gunungkidul D.I. Yogyakarta, terdiri dari makroalga hijau (Chlorophyceae), coklat (Phaeophyceae), dan merah (Florideophyceae). Kawasan pesisir Gunungkidul terdiri dari deretan pantai dengan berbagai tipologi sehingga keanekaragaman jenis makroalga lautnya akan berbeda pada tipologi pantai yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan komposisi spesies makroalga laut pada tipologi pantai yang berbeda di kawasan pesisir Gunungkidul D.I. Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan September 2019 hingga Februari 2020 menggunakan metode purposive sampling, kemudian dilakukan pengawetan awetan basah dan identifikasi di Laboratorium Sistematika Tumuhan Fakultas Biologi UGM. Perbandingan komposisi spesies dianalisis berdasarkan Indeks Kesamaan Sorensen. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan 37 spesies yang tergolong kedalam 28 genus, 19 family dan 10 ordo, Makroalga laut di wilayah pesisir Gunungkidul di dominasi oleh kelas Florideophyceae dengan persentase kehadiran spesies 43,37% (18 spesies); kelas Chlorophyceae 28,95% (10 spesies); dan Phaeophyceae 23,68% (9 spesies). Komposisi spesies makroalga laut di kawasan pesisir Gunungkidul memiliki tingkat kesamaan yang tinggi (>0,5) walaupun hidup di tipologi pantai yang berbeda. Persamaan tertinggi ditemukan pada makroalga laut yang hidup di pantai dengan tipologi subaerial dan marine deposition coast.

 

Keywords

keanekaragaman, komposisi, makroalaga laut, tipologi pantai, Gunungkidul

Full Text:

PDF

References

Implikasinya Bagi Masyarakat Nelayan. Oseana, 24(4), pp. 1–9.

Dawson, Y.E., 1966. Marine Botany: An introduction. Smithsonian Institution United States Nasional. Musium. pp. 234.

Kadi, A., 2004., Rumput Laut (Alga), Jenis, Reproduksi, Produksi, Budidaya dan Pasca Panen. LIPI. Jakarta.

Kasanah, N., Setyadi., Triyanto. dan Tyas I.T., 2018. Rumput Laut Indonesia: Keanekaragaman Rumput Laut di Gunung Kidul, Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. pp. 35–97.

Kasim, Ma’ruf., 2016. Makroalga. Penebar Swadaya. Jakarta, pp. 116.

Kerswell, A.P., 2006. Global Biodiversity Patterns of Bentik Marine Algae. Ecology, 87(10), pp. 2479–2488.

Marfai, M.A., Ahmad C. dan Dini F.A., 2013. Tipologi, Dinamika, dan Potensi Bencana di Pesisir Kawasan Karst Kabupaten Gunungkidul. Forum Geografi, 27(2), 151–162.

Nybakken, J. W., 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis PT. Gramedia. Jakarta.

Pethick, J. 1984. An Introducrion to Coastal Geomorphology. London: Edward Arnold Ltd.

Saleh, P. dan Hairati, A., 2013. Produktivitas Biomasa Makroalga di Perairan Pulau Ambalau, Kabupaten Buru Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 5(2).

Sukiman., Aida M., Sri P.A., Hilman A., Evy A. 2014. Keanekaragaman Dan Distribusi Spesies Makroalga Di Wilayah Sekotong Lombok Barat. Jurnal Penelitian UNRAM. 18(2), pp. 71–81.

Sumich. L., 1992. An Introduction To The Biology Of Marine Life. Wmc Brown. Dubuque. Lowa.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.