LINNAEUS'S LEGACY AND BIODIVERSITY RESEARCH IN SWEDEN - PAST AND PRESENT

Per Sundberg
| Abstract views: 446 | PDF views: 344

Abstract

Tulisan ini menyampaikan empat hal yaitu ringkasan riwayat hidup Linnaeus, sistem klasifikasi menurut Linnaeus dan Darwin,rangkaian DNA dan ilmu sistematik serta ilmu sistematik mutakhir dan penelitian keanekaragaman hayati di Swedia. Linnaeus yang dilahirkan 300 tahun lalu di Swedia selatan, sangat terkenal karena mengenalkan sistem klasifikasi dan penggunaan dua nama atau binomial untuk penamaan spesies. Sistem penamaan binomial sampai saat inf masih digunakan. Penggunaan sistem binomial untuk penamaan tumbuhan dimulai dengan diterbitkannya buku 'Species Plantarum* pada tahun 1753. Pada binatang, sistem ini pertama kali dikenalkan dalam edisi kesepuluh 'Systema Naturae' pada tahun 1758, yang menjadi titik awal untuk tatanama zoology 'the Code of Zoological Nomenclature'.Sistem klasifikasi menurut Linnaeus bertujuan untuk menyusun keragaman tanpa ada unsur evolusi. Sekitar 100 tahun kemudian Charles Darwin dalam bukunya berjudul 'the Origin of Species'memberi penjelasan lain tentang keragaman hayati yaitu 'evolusi'. Juga Darwin memberi ilustrasi yang sekarang kita sebut pohon filogenetik. dan menyampaikan pemikirannya tentang sistem klasifikasi alami yang merefleksikan 'silsilah' yaitu klasifikasi dan urutan organisme yang menunjukkan adanya hubungan evolusi. Pergeseran dalam ilmu biologi ini kita kenal sebagai filogenetik atau klasifikasi 'cladistic'. Pada tahun 1950an terjadi revolusi dalam ilmu biologi termasuk sistematika, yaitu dengan ditemukannya molekul DNA seperti yang dijelaskan oleh Crick dan Watson. Untuk ilmu sistematik, hal ini merupakan suatu perubahan dramatis yang memungkinkan merekonstruksi filogeni. Rangkaian DNA menyediakan lebih banyak karakter terutama variasi genetik yang tersembunyi dan juga dapat membandingkan jarak antar takson, yang tidak mungkin dilakukan bila hanya berdasarkan karakter morfologi. Perkembangan yang pesat dalam ilmu biologi molekuler tersebut sangat berpengaruh pada ilmu taksonomi dan sistematik mutakhir. Tehnik ini sangat membantu pekerjaan kita dalam memberi nama organisme di seluruh dunia yang sejak zaman Linnaeus sampai sekarang masih belum selesai. Sampai saat ini baru sekitar 1,7 jutajenis yang sudah diberi nama dan dideskripsi, padahal jumlah jenis seluruhnya diduga mencapai 5 sampai 100 juta. Sebagai upaya, pada tahun 2001 Pemerintah Swedia mendirikan The Swedish Species Information Centre dengan programnya yang disebut Swedish Taxonomy Initiative dan sejak tahun 2005 menyediakan anggaran sebesar US$ 9,5 juta per tahun.

Keywords

Linnaeus, Linnaeus's legacy, Darwin, classification system, systematic and biodiversity research, DNA sequencing, molecular biology, Sweden.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.