PEMBAHASAN

Bungaran Saragih
| Abstract views: 238 | PDF views: 171

Abstract

Menurut pendapat saya seharusnya NTT bisa lebih makmur daripada yang ada sekarang ini, tetapi sangat sayang sekali rupanya sumber daya alam yang sangat penting di sana itu tidak digunakan secara baik atau tidak dikelola secara baik. Oleh karena itu tidak bisa menyumbang untuk Pembangunan Daerah padahal altematif yang lain barangkali sangat sulit untuk ditawarkan. Kalau saya dengar tadi penjelasan, masalah yang pokok dari tanaman Cendana ini adalah bukan pada masalah teknis biologis; masalahnya adalah policy, kebijakan. Pemerintah Daerah melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh Pemerintahan Kolonialdan tidak memperbaikinya. Apa yang dibuat Pemerintahan Kolonial sudah bagus; bagus untuk mereka, bagus untuk kepentingan negara yang menjajah. Tetapi setelah kita merdeka 'konteks' tidak kita pelajari, kita lakukan hal yang sama dan akibatnya seperti sekarang. Kalau tadi Bapak Kepala Dinas Kehutanan Propinsi mengatakan "semuanya tidak ada lagi biaya dinas", saya melihat dengan begitu cemasnya, jangan-jangan Cendana sudah akan punah. Seharusnya NTT bisa memiliki monopoli internasional terhadap cendana, tetapi itu tidak dimungkinkan lagi dan orang (negara) lain sudah mulai mencari alternatif, menanam. Cendana India yang asalnya dari Timor sekarang sudah lebih terkenal dari Cendana Timor sendiri, seperti yang dikatakan Bapak Hartono (Pembicara, Pengusaha dari PT Tropical Oil, Red.). Intinya adalah bahwa komoditi itu terlalu diregulasi oleh Pemerintah; dan tidak hanya diregulasi tapi dimonopoli, dan merampas hak rakyat untuk melakukan bisnis ini.

Keywords

PEMBAHASAN

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.