THE RELATIONSHIP AMONG POTENTIAL OF NATURAL RESOURCES, SOCIAL, ECONOMIC AND CULTURE OF COMMUNITIES INBUFFERZONE OF MOUNT HALIMUN NATIONAL PARK
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bismark M. 1996. Pola Penetapan dan Pengelolan Zona Penyangga di Taman Nasional Gunung Halimun, Jawa Barat. Tidak diterbitkan.
Bismark M. 2001. Pengembangan dan Pengelolaan Eboni dalam Sistem Daerah Penyangga. Makalah dalam Seminar Pengembangan dan Pengelolaan Eboni. Ujung Pandang.
FoEh JEHJ. 1994. Implementation Strategy of a Community Forest Management Model in South Sulawesi: Social-Economic and Cultural Approaches. Makalah dalam Seminar Social Forestry and Sustainable Forest Management, Yogyakarta. August 29-September 2, 1994.
Hadi DW. 1994. Keanekaragaman Floristik Taman Nasional Gunung Halimun dan Pemanfaatannya oleh Masyarakat Sekitar. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. p 35-112
Heriyanto NM. 2001. Kajian Interaksi dan Persepsi Masyarakat Lokal (Desa dhamerang, Desa Mekarjaya, dan Desa Cipeuteuy) dengan Taman Nasional Gunung Halimun. Tidak diterbitkan.
Kaswinto 1999. Pendampingan Masyarakat di Desa-desa Penyangga Taman Nasional Meru Betiri. Forum Komunikasi Kehutanan CGIF. 13-15 September 1999. Jambi.
Manan S. 1980. Masalah Pembinaan Kelestarian Ekosistem Hutan. Departemen Manajemen Hutan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sawitri R dan Bismark M. 2001. Kajian Penetapan Parameter Zona Inti, Zona Rimba, Zona Pemanfaatan dan Daerah Penyangga di Taman Nasional Gunung Halimun. Tidak diterbitkan.
Sunkar A. 1994. Significance of Tropical Karst Biodiversity Conservation: a System Dynamics Modeling Approach. Lokakarya Nasional Keanekaregaman Hayati Tropik Indonesia. Serpong, 3-5 Nopember 1994.
Wirjodarmodjo H. 1985. Model Pengelolaan Hutan di Pulau Jawa. Perum Perhutani, Jakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.