Variasi Ciri Morfometrik Burung Bondol di Indonesia

Evelin Roslinawati, Wahyu Prihatini, Tri Haryoko
| Abstract views: 2500 | PDF views: 9456

Abstract

Burung bondol mempunyai persebaran luas antara Afrika dan Asia sampai bagian utara Melanesia dan Australia. Burung ini mendiami daerah rerumputan, persawahan, padang rumput,semak, pinggir hutan dan hutan.Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi variasi morfometrik antar spesiesburung bondol (Lonchura) di Indonesia. Sembilan spesies dari Genus Lonchura digunakan pada penelitian ini, yaitu L. punctulata, L.leucogastroides, L. striata, L. fuscans, L.molucca, L. ma-lacca,L. ferruginosa, L.maja, dan L. teerinki. Metode penelitian dimulai dengan pengambilan sampel secara acak ber-dasarkan wilayah asal sampel, pengukuran karakter morfologi serta analisis data menggunakan prosedur Analisis Kom-ponen Utama (Minitab 14). Hasil penelitian menunjukkan dimorfisme ciri jenis kelamin pada karakter panjang kepala, panjang ekor, panjang jari tengah, panjang total tubuh, dan panjang sayap yang lebih besar pada burung jantan dibanding-kan betina. Burung L. leucogastroides dan L. maja memiliki variasi morfometrik intra spesies berdasarkan asal lokasi, sedangkan pada spesies endemik L. fuscans (Kalimantan), L. ferruginosa (Jawa), dan L. teerinki (Papua) terdapat variasi morfometrik antar spesies yang signifikan.

Keywords

Lonchura, morfometrik, Analisis Komponen Utama, burung bondol

Full Text:

PDF

References

Adhikerana, A.S., Darjono., Waluyo. S.P. & Handini,S. (1991). Morphometric Variation in the Javan Munias, Lon-chura leucogastroides. ZooIndonesia, 12, 1-6.

Arnaiz-Villena, A., Ruiz-del-Valle.V., Gomez-Prieto, P., Reguera, R.,Parga-Lozano.C. & Serrano-Vela., I. (2009). Estrildinae Finches (Aves, Passeriformes) from Africa, South Asia and Australia: a Molecular Phylogeographic Study, Ornithology Journal, 2, 29-36.

Auzaini, M., Mudawamah, D., Suryanto. & Fadli,M.Z. (2013). Variasi Fenotipe Morfometri Burung Kenari Dewasa antara Warna Bulu Terang Kuning dan Putih. Jurnal Ternak Tropika,14 (2), 31-37.

Biro Pemkam Papua. (2013). Tentang Biro Pemerintahan Kampung Provinsi Papua. Diambil dari http:// pemkam.papua.go.id/data_geografis.php. [16 April 2016]

Brahmantiyo, B., Prasetyo,L.H., Setioko,A.R.& Mulyono. R.H. (2003). Pendugaan Jarak Genetik dan Faktor Peubah Pembeda Galur Itik (Alabio, Bali, Khaki Campbell, Mojosari dan Pegagan) Melalui Analisis Morfometrika. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner, 8 (1), 1-7.

Candrawati, V.Y. (2007). Studi Ukuran dan Bentuk Tubuh Ayam Kampung, Ayam Sentul dan Ayam Wereng Tangerang Melalui Analisis Komponen Utama. (Sarjana S1), Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Craig, J. V. (1981). Domestic animal behav-ior; causes and implications for animal and management. New Jersey USA : Prentice-Hall Inc.

Christidis, L. (1987). Phylogeny and systematics of estrildine finches and their relationships to other seed-eating passerines. Emu, 87, 119-123.

Dewi, I.I.K. (2008). Karakteristik Ukuran dan Bentuk Tubuh Burung Bayan-Bayanan (Psittacidae) di Indonesia. (Sarjana S1), Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Gaspersz, V. (1995). Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan. Jilid 2. Bandung : Tarsito.

Grenier, J.L.& Greenberg, R. (2005). A Biogeographic Pattern in Sparrow Bill Morphology : Parallel Adaptation to Tidal Marshes. Evolution, 59, 1588-1595.

Haryono. (2001). Variasi Morfologi dan Morfometri Ikan Dokun (Puntius lateristriga) di Sumatera. Jurnal Biota, 6 (3), 109-116.

Haryoko, T., Solihin,D.D. & Prawiradilaga, D.M. (2015). Habitat dan Perbedaan Ukuran Tubuh Burung Kerakbasi Besar (Acrocephalus orientalis) pada Awal dan Akhir Masa Migrasi di Indonesia. ZooIndonesia, 24 (01), 15-20.

Zoo Indonesia 2017 26(2): 116-129

Variasi ciri morfometrik burung bondol di Indonesia

IUCN. (2015). The IUCN Red List of Threat-ened Species. Version 2015-4. [Online]. Diambil dari http : //www.iucnredlist.org [20 Januari 2016].

Kakizawa,R.& Watada, M. (1985). The Evolutionary Genetic of The Estrildidae. J.Yamashina.Inst.Ornith, 17, 143-158.

Koemiati, S. (1988). Penanganan Plasma Nutfah Cengkeh Mendukung Program Pemuliaan Lokakarya Metode dan Pem-uliaan Tanaman Lada, Kapas, Cengkeh dan Kelapa. Bogor : Puslitbangtri.

MacKinnon, J.,Philips, K. & Ballen,B.V.(2010). Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan (termasuk Sabah, Serawak, dan Brunei Darus-salam). Bogor: Puslitbang Biologi-LIPI & Birdlife International Indonesia Pro-gramme.

Makhzuni, R., Syaifullah. & Dahelmi. (2013). Variasi Morfometri Papilio polytes L.Lepidoptera: Papilionidae) di Beberapa Lokasi di Sumatera Barat. Jurnal Biologi Universitas Andalas, 2 (1), 50-56.

Michalak, P. (1995). Inter-habitat morphometric differentation of male Willow Warblers Phylloscopus trochilus. Ornis Fenn, 72, 138-139.

Novarino, W., Kobayashi, H.A,. Salsabila, Jarulis. & Janra,M.N. (2008). Panduan

Lapangan Perincian Burung di Su-matera. Bogor :Perpustakaan Nasional.

Owen, I.P.F. & Hartley, I.R. (1998). Sexual Dimorphism in Bird: Why Are There So Many Different Forms of Dimor-phism? , Proc. Royal Society. London. B. 265, 397-407.

Robson, C. & Richard,A.(2005). New Holland Field Guide to The Bird of South-East Asia : Thailand, Peninsular Malaysia, Singapore,Vietnam, Cambodia, Laos, Myanmar. London: New Holland Publisher.

Rosiňka, K. (2007). Biometrics and Morphology Variation within Sex-Age Groups of Robins (Erithacus rubecula) Migrating Through the Polish Baltic Coast. The Ring, 29, 91-105.

Soemartini. (2008). Principal Component Analysis (PCA) Sebagai Salah Satu Metode Untuk Mengatasi Masalah Multikolinearitas. Jurusan Statistika. FMIPA. Bandung: Universitas Padjajaran.

Sukmantoro, W., Irham, M., Novarino, W., Hasudungan, F., Kemp, N. & Muchtar, M.(2007).Daftar Burung Indonesia2. Bogor : Indonesian Ornithologist Union.

Sutherland, W.J., Newton, I. & Green, R.E. (2008).BirdEcology and Conservation. A Handbook of Technique. London: Oxford University Press.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.