PERBANYAKAN VEGETATIF BIDARA UPAS (Merremia mammosa (Lour.) Hallier f) KEBUN RAYA BOGOR
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonym., 1998. Second Supplement to Seed Germination Theory and Practice. Norman C. Deno.
BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). 2003. Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP). Jakarta, Indonesia.
Barani, M., Akbari, N. and Ahmadi, H., 2013. The effect of gibberellc acid (GA3) on seed size and sprouting of potato tubers (Solanum tuberosum L.). A frican Journal of A gricultural Research, 8(29), pp. 3898-3903.
Cahyaningsih, R. dan Hartutiningsih M. Siregar. 2013. Upaya memperoleh bibit suweg (Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson) melalui stek umbi dan stek rachis yang dimanipulasi dengan zat pengatur tumbuh. Berita Biologi, 12(1), pp. 87-95.
Elsie, I.H., 2011. The control of yam tuber dormancy: a framework for manipulation. IITA, Ibadan, Nigeria.
Farizal, J., 2012. Pengaruh pemberian ekstrak etanol umbi bidara upas (Merremia mammosa) terhadap proliferasi limfosit dan produksi roi makrofag, studi eksperimental infeksi salmonella typhimurium pada mencit Balb/C. Tesis. Universitas Dipenogoro. Semarang.
Hartmann, T.H., Kester, D.E., Davies, F.T.Jr. and Geneve, R.L. 1997. Plant Propagation: Principles andn Practices. 6th edition. Prentice-Hall. New Jersey.
Lestari, R., 2009. Perbanyakan Baccaurea dulcis dengan cara Cangkok dengan Pemberian Zat Pengatur Tumbuh. Prosiding Nasional Konservasi Flora Indonesia dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global. B. Adjie, D.Darnaedi, Sutrisno, J.R. Witono, P.K. Sutara, E. Kriswiyanti, T. Triyono, I.B.K. Arinasa (Penelaah). UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya ‘Eka Karya’ Bali –LIPI, pp. 227-231.
Leopold, A.C. and Kriedeman, P.E., 1975. Plant Growth and Development. 2nd edition. McGraw-Hill Book. New York.
Li, M., Liu, H., Li, F., Cheng, X., Guo, B. and Fan, Z. 2009. Seed,cutting and air-layering reproductive inefficiency of noxious woody vine Merremia biosiana and its implications for management strategy. Frontiers of Biology in China, 4(3), pp. 342-349.
Mansur, M., 2001. Merremia Dennst. ex Endl. In Plant Resources of South-East Asia No. 12(2): Medicinal and poisonous plants 2. van Valkenburg, J.L.C.H. and Bunyapraphatsara, N. (Editors). Backhuys Publisher. Leiden.
Mariska, I., 2002. Perkembangan penelitian kultur In vitro pada tanaman industri pangan dan hortikultura. Buletin AgroBio, 5(2), pp. 45-50.
Pengembara, T., Master, J., Yulianti, Rustiati, E.L. dan Subiakto, A., 2014. Laju Pertumbuhan Mantangan (Merremia peltata L. Merr.) yang Tumbuh Melalui Regenerasi Vegetatif. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan teknologi Pertanian. 24 Mei 2014. Politeknik Negeri Lampung, pp. 133-139.
Pribadi, E.R., 2009. Pasokan dan permintaan tanaman obat Indonesia serta arah penelitian dan pengembangannya.Perspektif, 8(1), pp. 52-64.
Santi, A., Kusumo, S. dan Nuryani, W. 2004. Perendaman dan kedalaman tanam umbi terhadap pertumbuhan dan produksi bunga sedap malam. Prosiding Seminar Nasional Florikultur. 4-5 Agustus 2004. Bogor, pp. 420-426.
Wawo, A.H., Lestari, P. dan Utami, N.W., 2015. Studi perbanyakan vegetatif tanaman taka (Tacca leontopetaloides (L.) Kuntze) dan pola pertumbuhannya. Berita Biologi, 14(1),pp. 1-9.
Weaver, R.J., 1972. Plant Growth Substances in Agriculture. W. H. Freeman and Company. San Francisco.
Witono, J.R., 1999. Pengaruh Lama Perendaman dan Dosis Rootone-F Terhadap Pertumbuhan Rotan Manau (Calamus manan Miq.). Prosiding Seminar Nasional Konservasi Flora Nusantara, Bogor 2 – 3 Juli 1997. Darnaedy, D., Irawati, H. Wiriadinata, R. Abdulhadi, Suhirman, D. M. Puspitaningtyas, D. Asikin, J. T. Hadiah dan D. Widyatmoko (Penyunting). UPT Balai Pengembangan Kebun Raya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, pp. 284-287.
Refbacks
- There are currently no refbacks.