STRATEGI KONSERVASI IN-SITU EBONI BERGARIS/ KAYU HITAM MAKASSAR {Diospyros celebica Bakh.) DI SULAWESI

Amran Achmad
| Abstract views: 3227 | PDF views: 1980

Abstract

Gap analisis digunakan untuk mengevaluasi tipe habitat, status hutan, tutupan hutan dan sebaran Diospyros celebica di Sulawesi.Hasil analisis menunjukkan bahwa 18 tipe land system (habitat) yang ditumbuhi Diospyros celebica dengan status hutan produksi terbatas, hutan produksi biasa dan hutan produksi konversi, serta delapan di antaranya berada dalam areal HPH.Oleh karena itu perlu diusulkan untuk ditetapkan statusnya sebagai kawasan perlindungan sumberdaya genetika D.celebica.Hasil analisis ini juga menunjukkan bahwa beberapa kawasan/ hutan lindung yang diketahui ditumbuhi oleh jenis D.celebica tidak lagi memenuhi syarat untuk fungsi konservasi in-situ, sehingga perlu dievaluasi ulang, baik dari segi luasan maupun dari segi kualitas tutupan dan potensi hutannya, sehingga fungsi konservasi terhadap jenis D. celebica lebih optimum

Keywords

eboni, Diospyros celebica, konservasi in-situ, sebaran, habitat.

Full Text:

PDF

References

Anonimous, 1985. Eboni dan Prospek Pengusa-haannya. Persaki Sulawesi Tengah

Anonimous, 1993. Kebijaksanaan Pembangunan Konservasi Sumber Daya Alam Hayatidan Ekosistimnya. Departemen Kehutanan, Direk-torat Jendral Hutan dan Pelestarian Alam. Jakarta.

Anonimous, 1993. Strategi Nasional Pengelolaan Keanekaragaman Hayati. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup. Jakarta.

MacKinnon J, MacKinnon K, Child G dan Jim T. 1990. Pengelolaan Kawasan Yang Dilindu-ngi di Daerah Tropika. Gajah Mada University.

Rombe YL dan Raharjo R. 1982. Potensi dan Penyebaran Jenis Kayu Kurang Dikenal (Lesser Known Species) Eboni. Buku II. Direktorat Bina Program Kehutanan. Bogor.

Soerianegara I. 1988. Pembangunan Tegakan Benih dan Kebun Benin Untuk Hutan Tanaman Industri. Makalah Utama pada Diskusi Hasil Penelitian Silvikultur Jenis Kayu HTI. Jakarta.

Soerianegara I. 1995. Aspek Ekologis/ Lingkungan Dalam Pengelolaan Hutan Alam Produksi Secara Lestari. Makalah utama dalam Simposium Nasional Penerapan Ekologi di Hutan Produksi. Jakarta.

Soerianegara I. 1996. Beberapa Pemikiran Tentang Pengelolaan Hutan Lindung. Ekologi, Ekologisme dan Pengelolaan Sumber Daya Hutan. Institut Pertanian, Bogor.

Tantra IGM. 1980. Flora Pohon Indonesia. Lembaga Penelitian Hutan. Bogor.

Tantra IGM. 1983. Erosi Plasma Nutfah Nabati dan Masalah Pelestariannya. Journal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999, tentang Kehutanan. Kopkar Hutan. Jakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.