POTENSI CENDANA SEBAGAI AND ALAN OTONOMI DI NUSA TENGGARA TIMUR

Palulun Boroh
| Abstract views: 1061 | PDF views: 502

Abstract

Cendana merupakan tanaman yang mempunyai daya tarik tersendiri karena baunya harum dan banyak kegunaannya, bahkan sudah menjadi komoditi perdagangan sejak jaman dahulu. Kondisi iklim NTT yang kering dan tanah berkapur (pH 5-8) merupakan habitat yang optimum untuk menghasilkan kayu berkualitas dengan kandungan santalol yang tinggi. Penanaman cendana di daerah lain misalnya 1 Gunung Kidul terbukti tidak dapat menghasilkan kayu yang wangi seperti daerah aslinya (NTT). Secara alami habitat cendana tersebar di 7 kabupaten yaitu Kupang, TTS, TTU, Belu, Sumba Barat, Sumba Timur dan Solor; oleh karena itu pengembangan cendana menjadi satu kelas sebaiknya diprioritaskan di 7 kabupaten tersebut. Pengembangan cendana di NTT mengalami banyak kendala yang disebabkan terutama oleh faktor non-teknis antara lain peraturan daerah, sistem dan mekanisme pengelolaan, pemasaran dan pengelolaan hasil yang tidak terkoordinasi dan dominasi Pemerintah. Perizinan perdagangan global mengakibatkan maraknya penebangan secara sembarangan sampai pohon-pohon yang belum berteraspun ditebang habis. Hasil inventarisasi menunjukkan bahwa populasi cendana menurun sangat drastis, bahkan dewasa ini sumber benih sudah mulai langka dan sangat sulit dijumpai. Kegiatan yang mendesak adalah penunjukan pohon induk sebagai kebun benih, terutama varietas berdaun kecil yang sangat berkualitas. Untuk pengelolaan dengan asas lestari dan hasil yang maksimum perlu perencanaan dalam satu Kelas Perusahaan Cendana di dalam kawasan hutan dan Hutan Rakyat untuk pengembangan di lahan milik ulayat. Dengan jumlah penduduk NTT sekitar 3,5 juta, jika tiap jiwa menanam 2 pohon maka diperkirakan setelah 50 tahun akan diperoleh hasil panen sekitar Rp. 7,5 trilyun. Analisa potensi cendana dapat diperhitungkan sebagai berikut: dengan daur 50 tahun dan areal Kelas Perusahaan Cendana 3000 ha maka setiap KK dapat menikmati hasil Rp. 4.500.000/ tahun. Potensi cendana yang sangat prospektif sebagai sumber pendapatan daerah dan petani dapat terwujud jika dikelola dengan baik, jujur dan profesional serta ada kerja sama dari semua pihak. Pengembangan cendana selain sangat menjanjikan dari segi ekonomi juga lebih ramah lingkungan dan NTT adalah satu-satunya kawasan yang merupakan habitat cendana secara alami.

Keywords

Cendana, komoditi perdagangan, kabupaten cendana, pengembangan cendana, kendala non-teknis, sumber benih.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.