FAKTOR MUSIM DALAM PEMBUAHAN SALAK (SALACCA EDULIS)

JOHANIS P. MOGEA
| Abstract views: 1056 | PDF views: 403

Abstract

Buah salak sudah cukup dikenal, walaupun jarang sekali orang menempatkannyapadaurutan tertinggi di antara kumpulan buah-buahan yang enak dimakan. Tetapi ini bukan berarti salak tidak mempunyai nilai ekonomi sama sekali sebab di Jakarta, Bogor, Bandung, Yogya, Penpasar dan di Iain-lain kota harganya dapat mencapai Rp. 50,- per buah. Karenanya kebun-kebun salak yang terdapat a.l. di Condet (Jakarta), Manonjaya (Tasik), Sleman (Yogya), Bangkalan (Madura), Kaiang Asem (Bali), Pangu serta Tahu Landang (Sulawesi Utara) dapat memberikan penghasilan yang cukup berarti bagi para pemiliknya. Di Manonjaya misalnya, dari 300 rum pun pohon salak dapat dihasilkan rata-rata 6000 buah setiap bulannya. Di desa tersebut terdapat kebun-kebun rakyat yang keseluruhannya berjumlah hampir 400 ribu Ha dan memiliki hampir 3 juta pohon salak. Karena itu tidaklah mengherankan jika produksi buah salak di sana ternyata mempunyai peranan besar dalam pembangunan desa, seperti perbaikan jalan desa, pembangunan gedung sekolah dan Iain-lain.

Keywords

SALACCA EDULIS

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.